Langsung ke konten utama

Chiang Mai Culinary Journey

Bahasa l English

Setelah sekian lama, akhirnya aku berkesempatan kembali ke  Chiang Mai, kota di bagian Utara Thailand yang saat ini cukup menjadi trend destinasi wisata. Tidak seperti Bangkok, Chiang Mai memiliki suasana yang lebih tenang dan tidak terlalu padat kendaraan. Tentunya seperti biasa aku selalu antusias berburu kuliner dimana kabar gembira ketika Michelin Guide bahkan sudah beroperasi disini. Terdapat sekitar 50 destinasi tempat makan terdaftar di Michelin Guide di kota ini, namun memang belum ada satupun yang mendapatkan 1 Star Michelin. Disini hanya ada pilihan Bib Gourmand dan Michelin Plate. Lanjut membaca aku akan berbagi pengalaman ke beberapa destinasi kuliner di kunjunganku ke Chiang Mai kali ini.

1. Han Thueng (ฮ้านถึงเจียงใหม่)
Setelah mengunjungi Doi Suthep, kawasan kuil terkenal di Chiang Mai yang merupakan desinasi wajib bagi wisatawan. Dalam perjalanan arah ke kota, kalian bisa mengunjung sebuah kedai bernama Han Teung yang tidak jauh dari kuil Wat Umong. Kedai sederhana dengan ruang semi-outdoor namun areanya cukup luas, tampak cukup ramai di jam makan siang dengan 99% orang lokal Thailand. Tentunya selama di Chiang Mai wajib mencicipi makanan khas Thailand Utara, sepert Khan Toke, Khao Soi, tapi menu andalan disini adalah Steam Beef Slices yang disajikan dengan saus lengkuas. Hidangan simple, sayangnya aroma sapi terlalu strong dan tekstur keras. Opsi lainnya disini menyediakan aneka hidangan menggunakan telur semut, salah satunya seperti Omelette Ant Egg, menarik, dengan tekstur yang unik cukup lezat dijadikan omelette.

2. Chom Cafe
Selain wisata budaya, Chiang Mai juga memiliki cafe populer dengan konsep unik yang bertema hutan alam. Terlihat dari interior yang sangat mempesona serasa di negeri dongeng, pohon, sungai dan air terjun memberikan daya tarik bagi setiap pengunjung. Cafe ini dipenuhi baik wisatawan Thailand maupun mancanegara. Area cukup luas dari indoor, semi outdoor dengan pemandangan yang menarik. Konsep makanan modern selayaknya sebuah cafe dari aneka pastry dan dessert, Chom Cafe juga menyediakan makanan klasik Thailand. Tidak dipungkiri kebanyakan pengunjung disini bertujuan untuk membuat konten dengan antusias dibandingkan menikmati makanan. Cafe populer ini bahkan membuat banyak traveller dari Indonesia menjadi FOMO.

3. Baan Landai
Tampak dari luar konsep restoran di dalam sebuah rumah dengan teras. Yes, Baan Landai ini menawarkan aneka hidangan resep keluarga dari chef Landai. Aneka hidangan menarik dan comfort bisa dinikmati disini. Menu wajib disini Pork Ribs with red Wine Sauce, daging tulang babi yang dimasak dengan saus yang pekat, rasa gurih dan pedas dengan tekstur daging babi yang empuk. Beberapa menu seperti Stir Fry Pickled Fish with Egg, hidangan telur dengan ikan asin yang memang meningkatkan selera, sungguh lezat dinikmati dengan nasi putih. Lalu ada Nam Prik Aong, makanan khas Chiang Mai, sebuah platter dengan kulit babi, sosis babi lalu disajikan dengan olahan daging cincang dan saus tomat namun sungguh pedas. Sebaiknya melalukan reservasi terlebih dahulu, tidak disangka restoran ini sangat populer bagi warga lokal.

4. Maadae Slow Fish Chicken
Maadae artinya "selamat datang" dengan tujuan untuk mengundang para tamu datang menikmati seafood hasil dari para nelayan lokal. Menu wajib disini tentunya ikan bakar yang terdapat beberapa pilihan dari ikan kakap atau kerapu. Ikan bakar klasik yang comfort dengan bumbu simple disajikan cabe asam yang memberikan rasa nikmat. Selain itu kita bisa menikmati aneka salad seperti Pomelo Salad with Deep Fried Fish, salad segar dengan pomelo dan ikan goreng yang gurih atau Pan-seared shrimp salad with avocado, wild almond & golden mandarin orange. Serta hidangan Stir-fried Squids with Krill Sauce. Olahan cumi oseng dengan saus hitam dan campuran terasi sehingga rasanya gurih, cocok sekali dimakan dengan nasi.

5. Roti Pa Dai
Setelah perjalanan cukup panjang dari Chiang Rai, malam telah tiba. Kembali ke Chiang Mai, bersama dengan teman-teman kami memutari area kota dan di kesempatan ini kami berkunjung ke sebuah street food lokal terkenal disini. Roti Paa Dai ini terlihat penuh dengan antrian, baik orang lokal Thailand maupun turis ikut antri untuk mencicipi makanan ini. Sesuai namanya, hidangan andala ada roti bakar selayaknya ada di Indonesia. Sulit dimengerti, makanan ini viral bahkan ke berbagai wisatawan internasional. Tapi tidak dipungkiri, makanan klasik comfort ini memang memanjakan lidah. Roti panggang panas dengan susu manis, campuran keju atau cokelat meningkatkan selera makan di malam hari. 

6. Khao Soi Mae Sai
Pagi hari sebelum penerbangan menuju Singapore, aku berkesempatan untuk mencoba salah satu hidangan wajib Chiang Mai yaitu Khao Soi. Hidangan curry ala Thailand Utara yang creamy dan gurih. Khao Soi Mae Sai ini juga populer bagi warga lokal dan turis. Mereka sudah beroperasi mulai dari pagi jam 8.00am. Menu Khao Soi disini tersedia dengan pilihan daging ayam, daging sapi atau bakso babi. Setiap Khao Soi lengkap dengan acara bawang merah, jeruk nipis dan sayur asin sebagai pelengkap. Khao soi dnegan aroma harum yang kental, gurih dan kaya akan rasa. Ide bagus juga hidangan ini sebagai menu sarapan.

Berhubung aku cuma sekitar 4 hari, sekian perjalanan kuliner di Chiang Mai kali ini. Tentunya masih banyak tempat lainnya yang menjadi rekomendasi, beberapa tempat perlu reservasi di awal terutama restoran atau rumah makan yang populer di kalangan warga lokal. Kebanyakan restoran tidak memiliki kapasitas yang besar, nuansa sederhana tetapi nyaman. Untuk harga masih relatif terjangkau dibandingkan dengan makanan Indonesia. Chiang Mai tentunya bisa menjadi opsi destinasi wisata menarik terutama untuk pemula dimana kalian akan menikmati wisata budaya dan sejarah dari Thailand serta night bazaar yang meriah dengan aneka souvenir dan street food.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Motel Mexicola, Seminyak, Bali

Bahasa l Inggris Panas yang begitu terik tentu sangat familiar sekali di pulau Dewata. Bali merupakan salah satu destinasi liburan baik bagi turis lokal maupun asing dari zaman dulu hingga sekarang yang masih menjadi primadona wisata di Indonesia. Buat kamu yang berkesempatan mengunjungi Bali, tentunya sekarang ini tidak hanya pantai yang bisa menjadi tempat yang trend untuk kita datangi. Tetapi juga banyaknya restoran, cafe dan coffee shop yang beraneka ragam, modern dan tentunya kekinian. Motel Mexicola ini merupakan salah satu tempat yang instagramable untuk dikunjungi baik pada siang atau malam hari. Kebetulan siang hari menjelang sore aku berkesempatan mengunjungi tempat makan yang berwarna ini. Jalan menuju Motel Mexicola cukup kecil, dan tidak tersedia tempat parkir kendaraan di depan restoran ini. Sedikit info, kita akan diarahkan petugas setempat untuk memarkir kendaraan di dekat pantai dan berjalan kaki sekitar 5 menit ke Motel Mexicola. Dari luar tempa

Portable Grill & Shabu, Gading Serpong, Tangerang Selatan

Tersedia dalam bahasa Inggris:  Klik Disini Portable merupakan salah satu spot untuk menikmati shabu-shabu khas Jepang dengan pilihan daging yang berkualitas. Di akhir pekan kemarin, aku kembali meng-explore area Gading Serpong yang saat ini terdapat banyak restoran dan kafe dengan konsep yang mengagumkan. Sesuai informasi yang aku dapat, Portable hadir disini dengan konsep yang menakjubkan  dengan bangunan yang cukup besar untuk sebuah restoran. Portable mudah untuk ditemukan menggunakan map dan selain itu juga terlihat jelas dari jalan raya dengan papan nama yang besar lengkap dengan lampu. Begitu memasuki restoran, aku cukup terkesima dengan area restoran yang luas lalu interior yang terlihat eksklusif. Lengkap dengan sofa-sofa empuk, lalu area bar yang cantik dan area outdoor dengan sentuhan tanaman hijau yang mempesona dan lampu-lampu yang terang menghiasi di malam hari.  Chef Chandra Yudasswara merupakan chef yang berperan di portable, tidak perlu diragukankan lagi

The Chinese Indian Appetite

Bahasa l English Kisah unik kali ini ketika aku berkunjung ke sebuah restoran di kawasan Jakarta Selatan. Golden Joy ini merupakan sebuah restoran keluarga dengan konsep Chinese Indian. Well, tidak disangka sang pemilik dari restoran ini ternyata berasal dari India namun keturunan Tiongkok. Terlihat wajah Asia oriental namun bisa berbahasa India dengan lancar. Interior restoran dengan oriental dan sentuhan warna merah atau gold yang identik dengan budaya Chinese. Kapasitas restoran cukup besar dari ruang indoor dengan meja bundar, area outdoor dan 2 ruang VIP. Tentunya ini restoran yang rekomendasi sekali untuk merayakan acara. Sesuai konsep, Golden Joy menawarkan aneka hidangan Chinese yang sebenarnya cukup familiar. Namun jika diperhatikan banyak hidangan yang menggunakan rempah dan bumbu khas India. Salah satu menu highlight seperti Manchurian Gobi. Jadi ini merupakan hidangan vegetarian ala India. Menggunakan kembang kol yang dimasak dengan rempah dan bumbu seperti bawang, jahe, k