Bahasa l English
Untuk para traveller tentunya Singapore menjadi salah satu destinasi liburan instan yang memang jadi pilihan ya. Tidak perlu berhari-hari kita bisa menikmati berbagai hiburan, restoran dan tempat wisata dalam satu hari. Namun tidak dipungkiri sih beberapa tahun ini aku hanya menghabiskan waktu yang singkat setiap kali berkunjung ke Singapore atau biasanya menjadi destinasi transit penerbangan.
Kali ini transit pernerbagan ke Jepang cukup lama hampir 12 jam di Singapore sehingga aku memanfaatkan waktu untuk ini untuk wisata kuliner. Dengan akses transportasi yang super nyaman, tentunya cukup mudah untuk mengunjungi beberapa restoran, kafe di area yang berbeda. Yuk lanjut baca beberapa opsi kuliner menarik.
1. Chin Mee Chin
Kopitiam ini termasuk salah satu tempat legendaris yang populer sejak 1920 baik untuk warga Singapore dan turis. Tidak dipungkiri, situasi yang ramai terlihat walaupun di cuaca matahari yang menyengat. Tidak perlu mengantri selama terdapat meja kosong. Chope tempat duduk lalu bisa pesan menu langsung bayar di kasir. Salah satu menu andalan, toast bread klasik dengan srikaya. Tidak diragukan, roti srikaya dengan aroma harum, hangat, buttery dan manis srikaya sungguh comfort, benar-benar bikin ketagihan. Selain roti ada juga curry rice yang tidak kalah enak untuk makanan berat. Rasa curry Singapore yang comfort dengan rasa yang lebih smooth dan gurihnya pas. Saranku bisa pesan paket kaya toast dengan coffee ya seharga SGD 4.90 atau dengan milo SGD 5.20.
2. Birds of Paradise
Kali ini aku mendatangi outletnya yang berada di East Coasd Rd, lokasinya ada di area Red House yang terkenal. Tempatnya kecil yang memang hanya menyediakan layanan take away. Open hournya dari jam 12:00 siang, sebaiknya bisa tiba awal ya untuk menghindari antrian. Menariknya, disini kalian bisa melihat proses pembuatan cone langsung di tempat. Aktifitas yang super sibuk dengan antrian customer yang ramai. Salah satu rasa unik White Crysanthemum, aroma floral, manis dan ada cacao nibsnya. Pas banget dinikmati di cuaca Singapore yang panas. Untuk harga per scoop SGD 4.70, cukup pricey tapi memang dengan konsep rasa botanical menjadikan mereka gelato shop yang unik.
3. SYIP
Coffee shop dengan konsep minimalis dan modern, cukup mengantri lho untuk ke cafe ini yang ternyata cukup populer bagi warga lokal. Tersedia beberapa tempat duduk di area outdoor namun memang cuaca panas di Singapore sangat tidak bersahabat ya. Nah salah satu yang terkenal di coffee shop ini yaitu tiramisu dessert. Terdengar simple, tapi tiramisunya benar-benar menggugah selera. Rasa creamy yang legit dengan coffee yang sempurna, lalu taburan cokelat yang tebal. Untuk kopinya tentu juga menu wajib, berdasarkan review temanku kopi dengan konsep unik seperti white coffee dengan cream dan chocolate shaving, rasanya pas, sensasi pahit kopi dengan kombinasi manis yang smooth.
4. Katong Bakery
Kembali ke Red House, bisa dibilang ini salah satu property dengan sejarah. Yang dulunya private residence menjari sebuah Bakery di tahun 1925 dan sempat berganti pemilik di tahun 1931. Tampak pengujung yang ramai di sore hari sehingga aku juga jadi penasaran. Seperti bakery pada umumnya mereka menyajikan aneka roti dan cake serta makanan berat seperti toast bread dan sandwich. Salah satu menu simple Sourdough dengan butter terpisah dan strawberry jam yang enak banget. Sourdoughnya sendiri sudah nikmat tapi lebih menggugah selera ketika dimakan bersama selai strawberrynya dengan rasa buah asli dan manis asam yang menyenangkan. Sedangkan untuk matcha cakenya presentasi menarik dengan warna hijau menggoda, rasa matcha yang cukup powerful dan bold, cuma kalau buat aku teksturnya cukup keras karena memang aku lebih prefer cake dengan tekstur yang smooth dan creamy.
5. Ying Thai Palace
Biasanya ketika travel aku lebih sering mengunjungi tempat makan atau restoran lokal dengan rasa yang otentik sesuai negaranya, namun di Singapore kali ini berhubung cukup beberapa kali kesini jadi aku mencoba yang sedikit berbeda, restoran Thai Chinese. Ying Thai Palace ini terdaftar di Michelin Guide Singapore kategori Bib Gourmand. Namun jika diperhatikan dari konsep, restoran ini cukup elegan dengan nuansa yang cantik. Ada baiknya kalian reservasi terlebih dahulu, namun jika tiba contoh jam 5:00pm, aku masih dipersilahkan masuk hingga jam 7:00pm. Seperti restoran Thai pada umumnya, aneka menu Thai yang comfort seperti som tam, pad thai atau tom yum ada disini. Sekedar untuk mencoba jadi aku pesan beberapa menu seperti Salad Mangga (Yam Ma Muang, large) SGD 36, Pad Kaprao (daging cincang ayam, large) SGD 36 dan Olive Fried Rice (large) SGD 40. Pada dasarnya menu makanan disini cukup umum terutama jika kamu pernah ke Thailand. Untuk segi rasa, bisa dibilang yeah sesuai konsep Thai Chinese, rasa yang tidak terlalu pedas atau asam seperti di Thailand tapi tetap enak sesuai cita rasa Asia. Restoran ini juga jadi salah satu opsi yang populer untuk makan malam keluarga di Singapura.
6. Nana Curry
Mungkin ini bukan suatu yang baru ya di Singapore sudah ada sejak tahun 1989, tapi buat pecinta curry ya ini salah satu curry rice yang rekomen. Dengan beberapa cabang, kali ini aku ke mall favorit disini yaitu foodcourt Marina Bay Sands yang tampak selalu sibuk. Cukup pesan Chicken Curry (SGD 4-5) yah kita sudah bisa menikmati hidangan signature Nana Curry, semakin nikmati disantap bersama nasi putih. Berbeda dengan curry India, Jepang ataupun Thailand. Rasa curry yang pekat dengan aroma harum dan rasa lebih dominan gurih manis. Tidak terlalu bold seperti curry India, rasanya comfort cocok sekali dengan seleraku. Info tambahan, cukup sulit menemukan tempat duduk di foodcourt ini yang selalu ramai oleh pengunjung, jadi kesabaran menjadi salah satu kunci makan disini.
7. Queic by Oliva
Cheesecake memang sering menjadi salah satu dessert yang trending dimanapun. Jika di Bangkok ada Holiday Bakery, maka di Singapore ada Queic by Oliva. Cabangnya ada beberapa tapi berdasarkan informasi, hampir setiap outlet selalu ramai oleh pengunjung baik turis maupun lokal. Bisa mampir ke outlet pertamanya di area Kreta Ayer, dari depan sudah tampak antrian dan padatnya pengunjung serta area cafe yang kecil dan cukup panas dengan cuaca Singapore walaupun mendung ketika aku disana. Menu wajib disini Basque Burnt Cheesecake, SGD 16.40 per slice. Well, cukup pricey tapi mengingat harga bahan cheesecake memang cenderung tinggi terutama apabila dengan keju premium. Berhubung penuh jadi bisa order takeaway dan jika beruntung bisa duduk area teras. Aroma keju milky yang powerful, teksturnya cukup basah seperti keju meleleh, secara rasa memang enak dengan keju yang sangat creamy dan milky namun menurutku teksturnya terlalu lembek atau basah seperti cheese yang digunakan pada minuman. Untuk mencoba mungkin aku bisa rekomendasi tempat ini, tapi jika dibilang cheesecake terbaik aku rasa tidak.
Sekian review kulinerku Singapore kali ini, pada dasarnya aku tidak pernah menghabiskan 24 jam di setiap kunjunganku. Tidak banyak aktifitas yang bisa dilakukan terutama jika kamu sering kesana beberapa kali. Yah ada banyak wahana permainan atau museum hologram namun untukku lebih baik aku menghabiskan budget untuk kuliner daripada menghabiskan waktu di wahana tersebut yang sebenarnya bisa dilihat di negara lain juga. Untuk biaya makan di Singapore bisa dibilang tidak murah terutama untuk Indonesian dengan harga rupiah yang semakin menurun saat ini. Untuk hawker atau foodcourt minimal SGD 7-10, terlihat juga kebiasaan warga lokal yang membawa botol air minum sehingga lebih hemat.













Komentar
Posting Komentar