Bahasa l English
Setelah pandemi covid, ini pertama kalinya aku kembali mengunjungi Hong Kong. Destinasi Asia Timur yang terkenal dengan sibuknya aktifitas di kota dengan street art yang menjadi destinasi photo hunting serta kuliner berbagai hidangan Cantonese dari kedai yang sederhana hingga restoran elegan berkelas. Selain restoran juga banyak nih lounge & bar yang terkenal disini dengan penghargaan 50 Best Bar. Beberapa hari perjalanan kali ini aku berkesempatan mencoba beberapa kuliner yang belum pernah sebelumnya.
1. Samsen Wan Chai
Pertama kali aku mengunjungi restoran Thailand di Hong Kong, Samsen Wanchai masuk ke dalam daftar Michelin Guide dan sesuai rekomendasi, antrian panjang terlihat di jam makan malam. Aktifitas yang sangat sibuk, kurang lebih aku menunggu sekitar 1 jam. Menu boat noodle menjadi highlight utama, Samsen Wagyu Beef Noodle Soup ($ 158), porsi yang cukup besar dengan kuah kaldu yang berwarna gelap pekat. Rasa gurih dengan aroma herbal yang harum, mie yang comfort dan daging wagyu empuk. Menu yang tidak kalah lezat, Thai Omelet with Crab Meat & Spring Onion ($ 178). Telur omelet dengan isi daging kepiting yang melimpah, disajikan dengan siracha sauce yang cukup pedas.
2. Mak Man Kee
Mampir ke area Jordan tidak jauh dari stasiun MTR, Mak Man Kee ini telah masuk ke dalam daftar Michelin Guide sejak tahun 2020 dan konsisten hingga sekarang. Tidak terlihat antrian waktu aku kesana di jam makan malam namun terlihat kedai sibuk dengan meja customer yang penuh. Tiger Prawn Wanton Noodle ($ 50) menjadi highlight disini, namun untuk rasa menurut aku biasa saja dengan kaldu yang tidak harum dan rasa terlalu datar. Ada pula Dry Noodle with Shrimp Egg Oyster Sauce ($ 55), mie terlalu kering dan tidak ada rasa, aroma shrimp egg cukup dominan namun sekali lagi rasa yang datar. Lalu Dry Noodles with Pork Knuckles & Bean's Curd Cheese ($ 58) dengan potongan pork knuckles yang besar tampak menarik, bisa dibilang menu ini mungkin lebih baik untuk penggemar pork. Rasa lebih gurih dibandingkan dua menu lainnya namun menurutku tidak mengesankan dibanding restoran Wanton Noodles yang pernah aku coba.
3. Penicillin
Mengunjungi kawasan Central di malam hari sungguh rekomendasi terbaik. Banyaknya night club, lounge and bar menarik perhatian para turis dan pengunjung. Termasuk Penicillin yang menjadi nomor 26 Asia's Best Bar di tahun ini tentunya wajib dikunjungi ketika di Hong Kong. Hal yang mebanggakan, bar ini didirikan oleh orang Indonesia lho, Agung Prabowo dan istrinya Laura Prabowo. Saran saya untuk datang lebih awal berhubung antusias yang tinggi sehingga membuat antrian yang cukup panjang. Area barnya cukup compact dengan tone warna putih minimalis urban dan gentle interior. Aneka pilihan cocktail dengan presentasi elegan dan rasa yang menakjubkan, kedua minuman yang aku coba seperti "Wear No Evil" dan "The Original" By Agung Prabowo menyajikan rasa yang kompleks, menarik dan seimbang antara asam dan manis. Untuk harga per cocktail HKD $ 125.
4. Ying Jee Club
Buat aku setiap travel ke Hong Kong tentunya wajib nih ke restoran Michelin Star yang memang menjadi salah satu top penghargaan industri kuliner di Hong Kong. Kali ini aku makan siang di Ying Jee Club yang juga lokasinya sekitar kawasan Central. Restoran Bintang 2 Michelin ini menawarkan konsep hidangan Cantonese yang otentik. Nuansa casual dengan tone interior yang elegan, kapasitas seating tidak terlalu banyak, dan sebaiknya kalian reservasi terlebih dahulu sebelumnya. Kebanyakan pengunjung lokal disini memesan menu ala carte, tapi berhubung ada set menu yang lebih lengkap sehingga aku memesan set lunch yang seharga HKD $ 528 per orang. Menu ini terdiri dari 6 course mulai dari amuse bouche, dim sum, soup, daging babi dan udang serta dessert. Presentasi setiap hidangan cantik elegan, simple seperti restoran Chinese pada umumnya. Rasa semua hidangan mengagumkan, komposisi dan olahan setiap bahan makanan sempurna dan rasa yang seimbang.
5. Quinary
Bar no 31 di Asia's Best Bar ini juga dipadati oleh pengunjung sehingga tidak heran ya akan ada antrian yang cukup lama bisa lebih dari 1 jam. Suasana semakin tidak nyaman dengan cuaca yang panas walaupun di malam hari. Area bar cukup luas dengan atmosfer yang elegan, nuasa gelap dengan lampu yang minim namun dengan jumlah pengunjung yang penuh. Menu cocktail highlight disini Earl Grey Caviar Martini (HKD $ 140), dengan presentasi yang unik, foam yang tinggi sebagai topping dengan cara menikmatinya dijilat pelan dan sip in minuman dengan perpaduan rasa manis dan asam serta teh yang aromatic. Lalu ada Ruby Rouge, minuman cantik dengan warna merah merona. Perpaduan berbagai elemen dan uniknya aroma kerang yang dominan. Kombinasi rasa segar asam manis dan gurih memberikan pengalaman minum cocktail yang berbeda.
6. Tai Woo
Restoran keluarga yang penuh oleh tamu lokal, nuansa restoran casual yang classic ini juga masuk di daftar Bib Gourmand Michelin Guide lho. Restoran ini juga sudah tergolong legend lho telah beroperasi sejak tahun 80an dan di berlokasi di area Causeway Bay sejak 2011. Pada dasarnya restoran ini menyajikan aneka hidangan seafood, tapi ada juga rekomendasi hidangan Sesame Chiken Baked in Salt (HKD $ 138), porsi yang cukup besar untuk dua orang, dengan warna kuning yang cerah, tekstur yang garing diluar, aroma wijen dan rasa yang gurih. Cita rasa klasik di restoran ini yang membuat ramainya pengunjung terutama di jam makan malam, tidak terlihat turis asing sehingga tidak heran ya kalian akan perlu body language ketika berhadapan dengan para staff restoran yang tidak lancar berbahasa Inggris.
7. Twins Liangpi Limited
Kalau mengunjungi area Mong Kok sudah pasti sibuk dengan aktifitas shopping dong. Kawasan yang penuh dengan toko sneaker selalu dipadati oleh pengunjung terutama turis asing. Di sekitar sini ada kedai Bib Gourmand yang bisa menjadi pengisi lapar ketika habis berbelanja. Twins Liangpi Limited ini menyajikan hidangan glass noodle dengan kuah yang pedas tergantung level lengkap dengan mentimun, ketumbar, dan kacang tumbuk. Hidangan simple ini cukup unik sih buat kamu yang tidak terbiasa dengan hidangan szechuan, hati-hati dengan rasa pedas yang kuat. Untuk harga cukup terjangkau, mulai dari sekitar HKD $28-33 per porsinya.
8. Jade Dragon
Sudah sampai Hong Kong bisa sekalian dong ke Macau, destinasi wisata yang terkenal dengan kasinonya dan area mall dengan penampilan yang unik seperti Venesia, menara Eiffel dan Big Ben.Tentunya banyak juga restoran Michelin Guide yang bisa menjadi opsi kuliner. Salah satunya Jade Dragon, restoran 3 Star Michelin ini sudah sejak lama. Berlokasi di City Of Dreams, kalian bisa menggunakan free shuttle yang berjalan setiap hari untuk mengunjungi kawasan mall di Macau. Interior nuansa klasik, elegan dan atmosfer yang tenang. Menu makan siang dengan set menu yang terdiri dari 5 course dengan harga HKD $780 per orang. Ada harga ada kualitas baik dari segi makanan yang dihidangan dengan sempurna, presentasi yang klasik cantik, komposisi bahan yang diolah dengan baik dan rasa yang seimbang. Pengalaman makan siang semakin berkesan dengan pelayanan yang sangat bagus. Pengalaman aku mungkin restoran 1 atau 2 Michelin Star masih cukup similar dari soal pelayanan, tetapi untuk restoran sekelas 3 Star Michelin tentunya jauh lebih profesional.
9. Din Tai Fung
Masih di Macau, tentunya kalian sudah tidak asing dengan restoran ini yang sudah mempunyai cabang di berbagai negara. Berlokasi di City Of Dreams juga, konsep restoran family yang kasual dengan kapasitas yang besar. Menu utama yang terkenal tentunya Xiao Long Bao (MOP 70), pork dumpling dengan kaldu yang harum dan gurih. Beef Braised Soup (MOP 102) menjadi salah satu menu rekomendasi Michelin Guide tapi buat aku rasanya overpowerful, aroma beef yang sangat kuat, lalu tekstur tendon yang keras untuk dinikmati. Menu yang comfort untuk dicoba Egg Fried Rice with Deep-Fried Pork Chop (MOP 108) nasi goreng ala Chinese dengan potongan pork yang tebal, garing dan gurih. Bukan fancy Michelin Star, tapi menyenangkan bisa menikmat hidangan cantonese yang comfort.
Perjalanan kuliner di Hong Kong selalu berkesan, walaupun kita tahu kebanyakan pelayanan staff yang cukup kasar tapi kalau sudah biasa tentunya lumrah dengan budaya yang berbeda. Untuk beberapa restoran yang sederhana atau kedai bisa langsung walk-in dan antri, namun untuk restoran sekelas Michelin Star, sebaiknya melakukan reservasi sebelumnya mungkin 2 minggu atau 1 bulan sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar