Dining With Paul Walsh, Arts Café, Raffles Jakarta

Bahasa l Inggris

Acara yang cukup menarik perhatian society Jakarta di bulan Februari 2018 ini diadakan di sebuah hotel mewah di kawasan Jakarta Pusat, Raffles Jakarta. Menikmati makan siang atau makan malam bersama dengan seorang chef dari London dengan restoran 1 Michelin Star. Paul Walsh berasal dari City Social yang terletak di London dan beliau sebagai Head Chef disana.

Kali ini beliau hadir di Jakarta membawa beberapa hidangan andalan di acara makan siang dan makan malam di Arts Café, Raffles Jakarta.  Di acara siang hari aku bersama dengan SKAL Jakarta yang merupakan perkumpulan hospitality & tourism yang terdiri dari hoteliers, travel agent, dan F&B Supplier. Setiap bulannya SKAL Jakarta mengadakan pertemuan di berbagai Dining spot Jakarta antara member dan non-member.

Pada makan siang, set yang ditawarkan berupa 5 course dengan 3 appetizers, 1 main course dan 1 dessert. Pada menu appetizer menggunakan aneka bahan seafood seperti Dungarvan Oyster, rasa segar oyster dipadu dengan dashi, potongan melon dan saus yuzu. Dilanjutkan dengan Yellowfin Tuna Tataki, selayaknya modern twist, tuna segar disajikan dengan mentimun, lalu irisan lobak dan avocado paste di beberapa titik. Ada pula Crab, Prawn, Pickled Kohlrabi, sajian daging kepiting dan udang yang diolah dan disajikan dengan acar kohlrabi di atasnya.

Untuk menu utama, tamu bisa memilih antara Isle of Gigha Halibut atau Braised Irish Beef Short Ribs. Kedua hidangan ini tentu memiliki karakter yang berbeda dimana Beef dengan tesktur yang cukup empuk dan disajikan dengan red wine sauce yang benar-benar dominan dan gurih. Sedangkan ikan halibut disajikan dengan udang digoreng tepung lalu fondant potato. Sayangnya halibut terlalu kering, dan menurutku dari keseluruhan rasa yang ditawarkan tergolong biasa saja.

Untuk dessert, disajikan dengan Rum Baba. Aroma nanas yang dominan memberikan kesegaran dan rasa manis yang pas. Sedangkan rum baba ini merupakan kue yang diolah bersama dengan rum sehingga memiliki aroma yang harum, pertama kalinya saya mencicipi pastry ini. Manisnya cukup pas dan memiliki tekstur yang agak kasar.

Untuk dinner, menu yang ditawarkan sedikit berbeda . Pada appetizer, dua menu seperti Tuna Tataki dan Dungarvan Oyster sama seperti pada saat lunch. Namun perbedaanya, tidak ada hidangan crab melainkan Squid Ink Risotto yang tidak kalah cantik. Untuk menu ini aku cukup terkesan dengan rasa yang creamy, tekstur risotto yang padat dan olahan mackerel yang gurihnya pas.

Untuk main course total berbeda dengan hidangan pada saat lunch. Ada Herdwick Lamb Loin and Ragú. Tekstur lamb yang empuk dan juicy dengan bumbu yang tidak berlebihan sangat lezat disbanding hidangan beef pada saat lunch. Lalu ada Fish of The Day dengan hidangan seabass yang cukup memuaskan daripada halibut. Tekstur seabass yang lembut dengan aroma yang harum. Hanya saja disajikan bersama dengan deep-fried oyster yang terlalu kering dan rasa yang kurang legit.

Untungnya makan malam ini disajikan bersama dengan wine pilihan yang tentunya menjadi finishing yang menyenangkan walaupun ada beberapa menu yang menurutku kurang menakjubkan. Konsep makan malam dengan seorang chef dari restoran Michelin Star tentu menjadi pengalaman yang saying untuk dilewatkan apalagi tergolong tidak ada di Jakarta.

Namun selain konsep tentu pengalaman makan ini akan memuaskan bila pelayanan yang diberikan juga menyesuaikan dengan chef berbintang dan wine dining yang elegan. Beberapa kali staff tampak bingung menjelaskan menu yang disajikan dan kurang tanggapnya staff yang menuangkan wine sehingga gelas tampak kosong dalam waktu yang lama.

Arts Café,

Raffles Jakarta Ciputra World, Jl. Prof DR Satrio, kav 3-5,

Karet Kuningan, Jakarta Selatan

Tel: +6221 2988 0888