Langsung ke konten utama

Attarine X Mejekawi, Jakarta

Bahasa l Inggris

Attarine Jakarta, yang merupakan dari Grup Potato Head, selama ini mengusung konsep modern, homestyle dan comfort food. Memiliki area yang cukup unik, terutama dengan konsep open kitchen, bar table dan mobil Mini Cooper yang terletak di tengah dining area sebagai bagian dari dekorasi.
Pada tanggal 11 dan 12 Januari, Attarine berkolaborasi dengan Mejekawi dari Ku De Ta Bali. Datang dari Bali, Executive Chef Benjamin Cross dan Head Chef Stephen Moore untuk event special kali ini. Ben Cross sendiri sudah tinggal di Bali selama 9 tahun dan menjadi Executive Chef di Mejekawi sejak tahun 2013. Sebelumnya, Chef Ben telah memiliki pengalaman di berbagai restoran terkemuka di dunia, salah satunya 3 Michelin-star, El Raco Can Fabes Barcelona.
Untuk event kolaborasi ini, Chef Ben mempersiapkan 5 Courses set menu dengan 1 Snack Platter sebagai makanan pembuka (Rp 600k++). Ada 3 macam snack yang disajikan, dan semuanya dalam ukuran sekali lahap. Yang pertama, Crab & Corn Perkedel dengan Harissa dan Curry Leaves, rasanya seperti Perkedel Jagung dengan campuran daging kepiting di dalamnya. Secara keseluruhan gurih dan agak oily. Kedua, Foie Gras Parfait on Brioche and topped with Compressed Apple, rasa yang sangat light dari Foie Gras, dan fresh dari shaved apple di atasnya.
Ketiga, Cured Salmon on top of Rosti, Creme Fraiche dan Sambal Matah, kombinasi dari Salmon yang segar, rosti yang renyah, dan sourness dari creme fraiche yang seimbang dan segar. Sayangnya rasa Sambal Matah-nya hampir tidak terasa disini. Dengan menu yang variatif, Semuanya di Snack Platter ini bertujuan buat menaikkan selera makan.
Setelah Snacks, menu pertama yang disajikan Lightly Smoked Tuna. Dipotong kecil-kecil seperti dadu dan rasanya segar plus sedikit smoky. Disajikan dengan Saj bread yang tipis dan memiliki tekstur yang garing, lalu gentleman's relish, sumac dan radish sebagai garnish. Menu pembuka yang light dan segar secara keseluruhan membuat orang ingin dan penasaran untuk menu selanjutnya. Ini menjadi menu favoritku yang pertama.
Menu kedua diberi nama 'Our' Sop Buntut. Seperti namanya, ini merupakan modern twist dari Sop Buntut Indonesia. Menggunakan Dashi sebagai soup, memberi rasa yang light namun masih tetap gurih. Oxtail sebagai bintang utamanya digrill terlebih dahulu sehingga memberikan tekstur crunch di bagian luar, namun kemudian di masak sehingga menjadi sangat empuk di dalamnya. Sayangnya menurutku masih ada bagian lemak daging yang kurang meleleh saat dimakan. Disajikan dengan blackened shallots dan tomato raisin.
Menu ketiga, Squid Ink Noodles. Dapat ditebak bahwa mie nya berwarna hitam, dan teksturnya cukup lembut. Disajikan dengan shaved squid yang teksturnya kenyal dan dalam jumlah yang cukup banyak. Diantaranya terdapat potongan kecil pork pancetta, yang memberikan rasa gurih pada saat menggigitnya. Bumbunya menggunakan XO sauce yang berasa asin-gurih. Ditambahkan pula chopped spring onions dan garlic crisp memberikan aroma yang segar dan sedikit tekstur garing. Ini menjadi menu favoritku yang kedua
Menu keempat, 48hrs Beef Short Rib. Dimasak selama 48 jam, tekstur daging sapi menjadi cukup padat namun masih tetap empuk, hanya saja tidak juicy. Disajikan dengan caramelized grilled carrots yang rasanya manis dan empuk, tare jus yang memberi seasoning dan rasa manis-gurih, mushroom butter di atasnya membuat daging menjadi lebih buttery, pickles dan nasturtium sebagai garnish. Selain itu ada side dish, berupa potato gratin, dengan rasa yang menurutku terlalu heavy dan cheesy.
Sebagai pelengkap, menu ini dapat dinikmati dengan Red Wine Clarendelle Rogue, yang merupakan hasil blend dari 3 jenis varietas anggur, Carbenet Sauvignon, Merlot dan Carbenet Franc. Memberikan rasa yang seimbang dan elegan namun tidak terlalu kuat.
Menu terakhir, dessert, Jack Fruit Trifle, salah satu menu Christmas yang cukup populer di Australia. Tipikal warm cake dengan aroma nangka yang light, disajikan dengan miso sponge dan mint & pandan. Kombinasi yang seimbang dan tidak terlalu manis sebagai makanan penutup sangat pas sekali.
Secara keseluruhan ini merupakan pengalaman makan malam yang cukup menyenangkan, namun ada beberapa menu yang menurutku bisa improvisasi lebih baik. Sedangkan dari sisi pelayanan, aku merasa cukup ramah, namun masalah attentiveness cukup krusial dan perlu sekali untuk ditingkatkan.

Attarine Jakarta,
jl. Gunawarman No.11A, RT.6 / RT.3, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Tel: +62 812 8602 6142

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Motel Mexicola, Seminyak, Bali

Bahasa l Inggris Panas yang begitu terik tentu sangat familiar sekali di pulau Dewata. Bali merupakan salah satu destinasi liburan baik bagi turis lokal maupun asing dari zaman dulu hingga sekarang yang masih menjadi primadona wisata di Indonesia. Buat kamu yang berkesempatan mengunjungi Bali, tentunya sekarang ini tidak hanya pantai yang bisa menjadi tempat yang trend untuk kita datangi. Tetapi juga banyaknya restoran, cafe dan coffee shop yang beraneka ragam, modern dan tentunya kekinian. Motel Mexicola ini merupakan salah satu tempat yang instagramable untuk dikunjungi baik pada siang atau malam hari. Kebetulan siang hari menjelang sore aku berkesempatan mengunjungi tempat makan yang berwarna ini. Jalan menuju Motel Mexicola cukup kecil, dan tidak tersedia tempat parkir kendaraan di depan restoran ini. Sedikit info, kita akan diarahkan petugas setempat untuk memarkir kendaraan di dekat pantai dan berjalan kaki sekitar 5 menit ke Motel Mexicola. Dari luar tempa

Portable Grill & Shabu, Gading Serpong, Tangerang Selatan

Tersedia dalam bahasa Inggris:  Klik Disini Portable merupakan salah satu spot untuk menikmati shabu-shabu khas Jepang dengan pilihan daging yang berkualitas. Di akhir pekan kemarin, aku kembali meng-explore area Gading Serpong yang saat ini terdapat banyak restoran dan kafe dengan konsep yang mengagumkan. Sesuai informasi yang aku dapat, Portable hadir disini dengan konsep yang menakjubkan  dengan bangunan yang cukup besar untuk sebuah restoran. Portable mudah untuk ditemukan menggunakan map dan selain itu juga terlihat jelas dari jalan raya dengan papan nama yang besar lengkap dengan lampu. Begitu memasuki restoran, aku cukup terkesima dengan area restoran yang luas lalu interior yang terlihat eksklusif. Lengkap dengan sofa-sofa empuk, lalu area bar yang cantik dan area outdoor dengan sentuhan tanaman hijau yang mempesona dan lampu-lampu yang terang menghiasi di malam hari.  Chef Chandra Yudasswara merupakan chef yang berperan di portable, tidak perlu diragukankan lagi

The Chinese Indian Appetite

Bahasa l English Kisah unik kali ini ketika aku berkunjung ke sebuah restoran di kawasan Jakarta Selatan. Golden Joy ini merupakan sebuah restoran keluarga dengan konsep Chinese Indian. Well, tidak disangka sang pemilik dari restoran ini ternyata berasal dari India namun keturunan Tiongkok. Terlihat wajah Asia oriental namun bisa berbahasa India dengan lancar. Interior restoran dengan oriental dan sentuhan warna merah atau gold yang identik dengan budaya Chinese. Kapasitas restoran cukup besar dari ruang indoor dengan meja bundar, area outdoor dan 2 ruang VIP. Tentunya ini restoran yang rekomendasi sekali untuk merayakan acara. Sesuai konsep, Golden Joy menawarkan aneka hidangan Chinese yang sebenarnya cukup familiar. Namun jika diperhatikan banyak hidangan yang menggunakan rempah dan bumbu khas India. Salah satu menu highlight seperti Manchurian Gobi. Jadi ini merupakan hidangan vegetarian ala India. Menggunakan kembang kol yang dimasak dengan rempah dan bumbu seperti bawang, jahe, k